JODY DAN ANIEK oleh Ustaz Yusuf Mansur ( Sepenggal “Hikmah” dari Koran Republika, 28 Oktober 2013 )
JODY DAN
ANIEK oleh Ustaz Yusuf Mansur
( Sepenggal
“Hikmah” dari Koran Republika, 28 Oktober 2013 )
lalu. Saya
ini sudah “agak lama” melupakan prinsip “ Allah dulu, Allah lagi, Allah terus
“. Semoga, dengan menulis kembali hal ini saya juga kembali memakai prinsip “
Allah dulu, Allah lagi, Allah terus “.
Saat itu, saat saya masih tidak
mengandalkan ikhtiar dan sebab sebab di luar Allah.
Jawaban saya, Allah banget. “ Ke
Allah saja dulu “. Begitu kira kira jawaban saya atas pertanyaan seperti Jody
dan Aniek. Intinya, jangan mengandalkan selain Allah. Baik itu sumber daya
duit, alam, manusia. Jangan.
Andalkan
Allah saja.
Biasanya manusia bisa full ke Allah saat memang sudah nggak
ada yang lain kecuali
Allah. Baru deh ke Allah. “ Ya Allah, ke mana lagi saya berharap kecuali kepada
Engkau ? Pintu lain udah tertutup “. Begitu rintihan kita. Ya, Alhamdulillah,
daripada tidak sama sekali. Saya suka bicara ini. Menghidupkan kembali sisi
tauhid saya, sisi iman saya. Bahwa Allah itu benar benar tidak memerlukan yang
lain. Untuk pendirian rumah Tahfiz, kalau sudah begini, sama saja dengan semua
urusan di muka bumi ini. Bila masih merasa perlu modal, peran Allah jadi tidak
ada.
Saya mau buka rumah Tahfiz ? Tapi gimana ya ? Uang ngga ada ? Nah, bukan begini.
Ada Allah, kok pake nanya, pake perlu akan uang ? Karena itu
jawaban saya atas Jody dan Aniek, “ Saya mau buka rumah Tahfiz, Ustaz “.
Maka
jawaban saya mantab : “ Ke Allah saja. Minta sama Allah caranya. Minta sama
Allah diajarin. Minta sama Allah ditunjukin ”. Termasuk, urusan mencari
ustaznya, santrinya dan lainnya. Tidak perlu punya pengalaman juga, yang
penting punya Allah.
Jody dan Aniek kemudian mengandalkan
niat yang tulus ikhlas, doa, shalat shalat. Mohon
petunjuk. Lalu, jalan dan mulai saja. Hasilnya ? Subhanallah, tujuh sampai
delapan rumah Tahfiz lahir. Bahkan, ada rumah Tahfiz special, rumah Tahfiz
badminton. Santrinya berprestasi hingga tingkat nasional. Padahal, saat memulai
mereka tidak punya apa apa dan tidak punya siapa siapa, khususnya bila terkait
dengan ilmu dan pengalaman tahfiz.
Saat ini beliau berdua sedang membangun
hotel Tahfiz dan beragam program bergengsi
di bidang tahfiz untuk syiar dan dakwah tahfiz.
Memaknai
untaian kalimat di atas, jelaslah bagi kita bahwa sebelum kita bertindak,
apapun yang kita mau sebelum kita meminta pertolongan orang lain, jelas Allah
harus lebih didahulukan. Jangan sampai usaha kita sudah mentok, baru kita minta ke Allah, terbalik !
Mau
mendapat arisan misalnya, mau punya rumah, mau minta jodoh ataupun keturunan,
mau punya penghasilan, mau punya usaha, mau naik haji, mau mencari sekolah yang
baik untuk anak, mau sembuh dari sakit, mau punya mobil, mau buat acara yang
sukses atau keinginan keinginan lain yang sepele hingga impian yang sepertinya
mustahil, maka minta ke Allah dulu : mohon diberikan petunjuk untuk
mendapatkannya, baru deh usaha.
Semoga
kita semua selalu diberi kekuatan untuk tidak mudah putus asa atas rahmat
Allah. Amiin
Komentar
Posting Komentar